GUNUNGKIDUL – // www.RaiderNet.id // Bupati Gunungkidul meninjau pembangunan shelter bencana di Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin, Senin (28/07/2025). Gedung ini disiapkan sebagai tempat evakuasi warga saat terjadi bencana, terutama di wilayah rawan longsor.
“Shelter ini dibangun karena terilhami dari kejadian bencana longsor di Dusun Blembem, Candirejo, pada 2022 yang menelan 3 korban jiwa, 2 di antaranya meninggal dunia. Maka dari itu, daerah rawan bencana mulai kita siapkan tempat evakuasi yang representatif,” ujar Bupati saat meninjau lokasi.
Shelter tersebut berdiri di atas lahan milik Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, dengan total anggaran sebesar Rp650 juta dari APBD. Pembangunan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama pada 2024 menghabiskan anggaran lebih dari Rp467 juta, dan tahap kedua senilai Rp198 juta pada tahun 2025. Luas bangunan mencapai 220 meter persegi dan mampu menampung hingga 90 orang. Fasilitas di dalamnya cukup lengkap, termasuk dapur dan kamar mandi bersih.
“Bangunan ini nantinya akan dikerjasamakan dengan pemerintah kalurahan agar bisa dirawat dan dimanfaatkan juga untuk kegiatan sosial masyarakat seperti senam, rapat PKK, hingga olahraga bulutangkis,” tambahnya.
Kepala Dinas PUPR Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, menyebutkan bahwa pembangunan shelter ini merupakan salah satu dari tiga shelter yang dibangun tahun ini. Target jangka panjangnya, Pemkab Gunungkidul ingin menghadirkan 144 shelter di seluruh kalurahan se-Kabupaten.
“Ini adalah shelter perdana di Candirejo yang sudah hampir selesai, progresnya di atas 90 persen. Diharapkan awal Agustus sudah bisa difungsikan. Ke depan kita akan membuat perjanjian kerja sama agar gedung ini terpelihara, bahkan bisa disewakan untuk kegiatan pernikahan atau kebutuhan masyarakat lainnya,” jelas Rakhmadian.
Saat ini, wilayah rawan bencana lainnya seperti Serut dan Tegalrejo juga tengah disiapkan shelter serupa, salah satunya menggunakan anggaran perubahan tahun ini.
Meski shelter ini disiapkan untuk kondisi darurat, Bupati berharap tidak ada bencana yang terjadi.
“Kita siapkan yang terbaik, semoga tidak pernah dipakai untuk bencana, tapi kalau pun terjadi, kita sudah siap,” tutupnya.**
(Red/Hasan)